Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Sebagian besar dari kita menggunakan istilah, "psikiater" dan "psikologi" secara bergantian. Apa yang gagal kita pahami adalah bahwa kedua istilah tersebut sangat berbeda artinya satu sama lain. Ada perdebatan berikutnya dengan kedua istilah ini, dan orang-orang menjadi bingung harus mencari bantuan dari siapa. Namun, artikel ini akan mendefinisikan parameter yang berbeda antara psikiater dan psikolog. Perbedaan pertama terletak pada sufiks istilah. The "-iatry" berarti perawatan medis dan "-ology" dari psikologi berarti ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa sementara psikologi mengacu pada studi tentang jiwa, psikiater adalah orang yang merawat kondisi medis.
Parameternya juga berbeda dalam bidang pendidikannya yang diperlukan untuk menghimpun ilmu di bidang-bidang selanjutnya. Sementara seorang psikolog akan belajar selama lebih dari lima sampai tujuh tahun tergantung pada kelulusan dan program pasca kelulusan, psikiater adalah dokter medis berdasarkan profesi mereka. Gelar PhD atau PsyD diberikan kepada mereka yang menyelesaikan studi psikologi klinis. Gelar psikolog hanya dapat digunakan setelah psikolog tersebut menyelesaikan masa studi, penelitian, dan magangnya. Terkadang mereka juga menggunakan istilah konselor atau terapis untuk mendefinisikan diri mereka terutama di bidang sosial. Di sisi lain, seorang psikiater akan menjalani serangkaian pelatihan khusus di bidang anak-anak, remaja, kecanduan, dewasa, penyalahgunaan narkoba, dll.
Perbedaan lainnya terletak pada kenyataan bahwa seorang psikolog tidak dapat meresepkan obat untuk pasien. Mereka hanya bisa menggunakan serangkaian psikoterapi dan konseling untuk mengobati kondisi tersebut. Psikiater dapat menggunakan psikoterapi, konseling, dan obat-obatan untuk merawat pasien. Kesalahpahaman tetap ada bahwa seorang psikolog merawat orang dengan kondisi ringan sementara psikiater dapat menyembuhkan orang dengan penyakit mental yang parah. Ini tidak benar. Seorang psikolog juga dapat meresepkan obat-obatan tetapi hanya setelah berkonsultasi dengan psikiater.
Psikolog akan menggunakan sejumlah tes evaluasi yang akan menentukan gangguan kepribadian dan interkoneksi antara kesehatan, perilaku dan kepribadian. Psikiater juga dapat melakukan alat pemeriksaan yang sama untuk menentukan keadaan dan tingkat keparahan penyakit.
Memahami perbedaan antara kedua istilah ini akan membantu seseorang memutuskan siapa yang harus dipilih untuk perawatan. Dasarnya tetap sama dan psikolog profesional akan memiliki kemampuan yang sama untuk menangani kondisi tersebut. Satu-satunya perbedaan utama terletak pada kemampuan untuk meresepkan obat karena itu hanya dapat dilakukan dari dokter yang diresepkan, yaitu psikiater. Psikolog dapat ditemukan di sebagian besar skenario sosial seperti sekolah dan perguruan tinggi di mana orang dewasa muda dapat bertemu dengan mereka di saat mereka stres.
Komentar
Posting Komentar